Salam Pergerkan

Jumat, 12 Maret 2021

Upaya dan Peran PMII Membentuk Karakter Indonesia-islami
 Oleh: Henrik



    Indonesia merupakan negara kepulauan yang terbentang dari Sabang sampai Merauke, keberagaman Indonesia bisa terlihat dari banyaknya suku, agama, ras, budaya, bahasa dan adat istiadat. Kesemuanya ini dapat disatukan dalam semboyan bangsa yaitu “Bhineka Tunggal Ika” yang berarti “berbeda-beda tetapi tetap satu”. Pluralisme tidak dapat dipisahkan dari bangsa ini, pluralisme begitu melekat dan terikat kepada setiap masyarakat khususnya dalam keyakinan beragama. Para pendiri bangsa (The Founding Of Father) menyadari sepenuhnya bahwa bangsa Indonesia memiliki sebuah keberagaman, sehingga diperlukan sesuatu yang mendasar dan dapat dijadikan sebagai simbol pemersatu bangsa. maka atas kesadaran akan keberagaman itulah tercipta sebuah dasar Negara yang diberi nama “Pancasila”. Dalam Pancasila terdapat lima sila, kelimanya memiliki keterkaitan dan hubungan yang kuat sehingga tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya.

    Sebagai Negara yang berketuhanan, seperti yang tertera dalam sila pertama Pancasila. Indonesia mengakui adanya tuhan yang esa, untuk itu segala bentuk Atheisme, penolakan terhadap tuhan tidak diterima oleh bangsa Indonesia. Seperti kata Gus Dur: “Indonesia adalah Negara beragama bukan Negara agama”, dari pernyataan ini sudah jelas bahwa Indonesia adalah Negara yang memiliki keberagaman agama, bukan satu agama saja (tunggal). Untuk itu, menjaga keberagaman beragama ini sangat penting demi keutuhan sebuah bangsa. Persoalan agama begitu sensitif dan kadang kala mudah menuai perpecahan yang berdampak negatif bagi keadaan bangsa. Isu-isu terkait persoalan agama, perbedaan cara pandang, berbeda keyakinan hingga perbedaan paradigma berpikir dapat menjadi suatu konfilk jika tidak disikapi dengan baik. Sebagai makhluk sosial, kesadaran dalam bertindak menjadi titik terang bagi sebuah perbedaan, kesadaran bahwa didunia ini kita masih membutuhkan satu sama lain, sehingga perlunya usaha untuk menjaga silaturahmi dengan saling menghormati dan menghargai adalah sikap bijak untuk dihadapkan `dengan perbedaan. Toleransi menjadi sikap yang harus ditanamkan dalam tiap individu warga Negara beragama, karena sikap ini memberikan rasa aman dan nyaman. Tidak memaksakan kehendak kelompok yang satu terhadap kelompok agama yang lain atau tidak merasa kelompoknya paling benar merupakan sikap toleransi sebenarnya. 

    Setiap kader atau anggota PMII harus menjadi representasi dari muslim muda Indonesia, memberikan contoh tasamuh, moderat, tawazzun dan keadilan bagi lingkungan disekelilingnya. Hal ini juga bertujuan untuk memperlihatkan bahwa Islam adalah agama yang membawa dan memberikan rahmat bagi alam dunia, cinta kedamaian serta jauh dari sikap radikalisme, yang banyak dilakukan oleh kelompok-kelompok tidak bertanggung jawab dan mengatasnamakan agama Islam. Untuk itu, peranan warga pergerakkan sangat sentral, selain menjaga kesatuan dan keutuhan bangsa Indonesia sebagai sebuah Negara, kader PMII juga menjadi banteng pertahanan bagi agama Islam. 

    Indonesia-islami tidak mengandung arti bahwa sistem pemerintahan atau semua peraturan perundang-undangan bangsa ini harus berdasarkan Islam sepenuhnya, bukan berarti Negara dengan sistem khilafah boleh ditegakkan di Indonesia. Secara eksplisit, Indonesia-islami adalah menerapkan sikap dari nilai-nilai keislaman tanpa ada sikap mengancam, intoleran dan radikal. Dalam hal ini, masyarakat PMII dapat menjadi contoh teladan (uswatun hasanah) bagi golongan yang lain dengan menerapkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari. Persepsi nilai-nilai Islam dapat dijadikan dasar dalam setiap sikap, ucapan ataupun tindakan, yang sepenuhnya diwarnai oleh nilai-nilai yang datang dari Nabi Muhammad saw. dan Allah SWT.

    Kontribusi warga PMII dalam membentuk karakter Indonesia-islami sangat diperlukan. Mengapa demikian? Karena organisasi ini berada dalam ruang lingkup perguruan tinggi yang tentunya setiap anggota yang terlibat didalamnya adalah seorang mahasiswa. Mahasiswa merupakan sebuah nama yang diberikan kepada anak-anak yang sedang menempuh pendidikan di sebuah Universitas. Tetapi lebih daripada itu, mahasiswa bukan hanya sekedar nama, tetapi terselubung makna yang sakral didalamnya. Mahasiswa merupakan orang-orang yang akan memberikan perubahan bagi bangsa ini. Karena intelektualitas yang dimilikinya merupakan modal atau asset penting yang sangat diperlukan bagi sebuah bangsa di masa mendatang.

    Mahasiswa Nahdliyin yang tergabung dalam organisasi PMII juga merupakan bagian dari mahasiswa, memiliki peran serta tujuan yang sama sebagai seorang mahasiswa. Dalam hal ini, peran kuat PMII sebagai seorang mahasiswa lebih khusus kepada mengimplementasikan atau menerapkan nilai-nilai islam yang sesuai aswaja dalam kehidupan sehari-hari. Tentu saja ini juga sudah tertuang dalam tujuan PMII sebagai sebuah organisasi yaitu “terbentuknya muslim Indonesia yang bertaqwa, berbudi luhur, cakap, bertanggung jawab dalam mengamalkan ilmunya serta komitmen memperjuangan cita-cita kemerdekaan Indonesia”. 

    Jika menelisik lebih dalam lagi tujuan PMII tersebut, tentu pembentukan pribadi muslim Indonesia yang bertaqwa akan memberikan efek terhadap keadaan bangsa juga. Intelektual serta memiliki rasa tanggung jawab untuk mengamalkan ilmunya tidak sematamata dalam lingkup PMII saja, tetapi sebagai makhluk sosial dan sekaligus sebagai seorang mahasiswa. Saya menyakini sepenuhnya bahwa tujuan ini akhirnya untuk membentuk keadaan, karakter serta sikap moralitas bangsa Indonesia-islami, dimana didalamnya terkandung nilai-nilai islam yang jujur, taqwa, toleransi dan nilai keislaman yang lain sebagai prilaku dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bebegara. 

    Dalam membentuk karakter bangsa yang menerapkan nilai-nilai islami didalamnya, kader atau anggota PMII juga bisa langsung berhadapan dengan problematika sosial bangsa. Sebagai anak muda juga dikenal dengan generasi milenial, kesempatan dan peluang untuk terjun dalam lingkup sosial tentu sangat besar. Tentu dengan landasan berpikir dan bertindak yang sesuai dengan kaidah-kaidah aswaja, sangat mudah dalam mencapai tujuan untuk membentuk karakter bangsa yang islamiyah. Contoh yang banyak terjadi, kader atau anggota PMII nanti bisa saja tergabung sebagai anggota dewan, masuk dalam badan hukum bahkan menjadi kepala Negara sekalipun. Hal ini tidak mustahil terjadi, mengingat setiap anggota PMII dibekali dengan sikap-sikap keorganisasian, intelektual, serta pemahaman terhadap masalah-masalah sosial. Dengan ini pula, memudahkan terbentuknya bangsa yang islami dengan menjadi public figure yang baik dan senantiasa melaksanakan tanggungjawabnya yang didasari oleh nilai-nilai islamiyah.

    Setiap kekuasaan tidak ada yang kekal dan abadi, pada waktunya kekuasaan akan berganti dengan wajah baru, semangat baru, inovasi dan kreativitas baru. Daun-daun lama yang sudah kering akan berguguran, digantikan dengan daun baru yang lebih hijau, yang kokoh untuk menopang angin, menahan derasnya hujan, dan bertahan dalam teriknya panas matahari. Daun baru inilah yang dimaknai sebagai generasi muda, penerus bangsa yang akan menjalankan kekuasaan pemerintahan pada masa berikutnya. Untuk itu, kader PMII sebagai salah satu dari generasi muda yang berintelektual, berpikir dan bertindak dengan asas dasar aswaja mempunyai kesempatan yang sama dalam mengisi dan mempertahankan kemerdekaan bangsa. Dalam menuju Indonesia-islami, kader dan anggota PMII harus tetap konsisten dalam bergerak, mendukung sepenuhnya hal-hal yang condong kepada rakyat banyak, menjalankan motto dzikir, fikir, dan amal shaleh serta senantiasa menerapkan nilai-nilai keislaman dalam lingkup pendidikan, berbangsa dan bernegara.

Selasa, 09 Maret 2021

Women's day, bersama sahabati Ema Siti Rohayati Demisioner Pengurus KOPRI PKC PMII Jawa Tengah


WEBINAR Rayon Matori Abdul Djalil


SahabatMAD. Setiap tanggal 8 Maret, diperingati hari perempuan internasional yang diawali pada tahun 1908. Tanggal tersebut sebagai bentuk menghormati perempuan di seluruh dunia atas pencapaian yang luar biasa. Pada massa itu, para perempuan berhasil menyuarakan kemerdekaannya atas penindasan yang menimpa dan menuntut hak kesetaraan gender. Devisi keperempuanan Rayon Matori Abdul Djalil, mengadakan acara beauty class sebagai bentuk penghormatan hari perempuan internasional pada tanggal 7 Maret 2021.

Narasumber dari Beauty Class adalah sahabati Ema Siti Rohyani demisioner pengurus KOPRI PKC PMII Jawa Tengah tahun 2019 dan sekarang beliau menjadi Star Beauty Consultant Jafra. Jika dikaitkan dengan sejarah hari perempuan internasional dengan ajang Beauty Class yang diselenggarakan memang terkesan tidak temu. Namun, ini adalah sebuah ide devisi keperempuanan rayon materi abdul djalil yang mempunyai makna bahwa perempuan bisa merdeka atas pemikirannya, merdeka atas haknya dan merdeka atas plihannya.

Dari Beauty Class yang telah terlaksana, ada banyak pelajaran yang bisa diambil tak lain adalah bagaimana pentingnya merawat Kulit wajah kita. Banyak perempuan yang bersubsidi bahwa kulit sehat adalah kulit putih. Namun sebetulnya kulit sehat adalah kulit yang tidak melulu harus putih, entah itu sawo mateng, kuning langsat, putih atau hitam sekalipun asalkan bersih dan terawat. Persepsi ini bnyak yg tdk dipahami banyak perempuan sehingga ambisi kulit putih membuat para perempuan mengesampingkan apa itu kulit sehat. Tipe kulit satu dengan yg lain tidak bisa disamaratakan. Ada yang tipe kulit berminyak, kombinasi, sensitif, dan kering. Ini juga menjadi hal penting untuk para perempuan dalam memilih skincare atau make up sekalipun.

Kenali tipe kulitmu dan pilihlan produk yg sesuai dengan kebutuhan kulitmu. Jangan teriakan iklan hingga melupakan bagaimana kondisi kulitmu. Purging memang hal yg biasa atau lumrah yang terjadi dikulit wajah untuk mengeluarkan kotoran-kotoran yang ada di kulit wajah. Memang harus sabar dalam menghadapi purging, banyak perempuan yang tidak sabar dengan purging akibatnya setengah perjalan mereka memutuskan berhenti. Padahal hasil dari purging sendiri dapat menjadikan kulit sehat, girls bersabarlah ketika menjumpai masa purging.

Jahatnya paparan sinar matahari, polusi, dan lain-lain menjadikan wajah breakout dan muali muncul bintik-bintik hitam, kerutan sehingga minimal dalam sebulan sekali dianjurkan untuk facial baik itu facial sendiri dirumah atau di salon. Pencerah yang baik dan sehat ada tiga yaitu niacinamid, hydraluronic acid , Sewheed. Jadi pastikan dalam pemilihan produk perhatikan Ingredient nya ya girls. Cintai dirimu dan jangan insecure. Semoga bermanfaat dan Salam Pergerakan

Penulis
Dewi dan Hana, Dev. Keperempuanan

Sabtu, 06 Maret 2021

Yang Mana?



Gambar: Pilar Pertanian

Yang mana?
Gelap gulita,
Tak ada cahaya,
Dingin,
Tak ada panas,
Kosong,
Tak ada isi,
Hampa,
Tak ada udara,
Hening,
Tak ada suara,
Kau mau jadi yang mana?
Manusia
Egois,
Sungguh egois, 
Sangat egois, 
Dasar manusia, 
Makhluk bungsu, 
Tak tau malu, 
Tak punya sopan santun,
Tak mengerti cara menghormati, 
Ingin menang sendiri, 
Sangat serakah, 
Ha ha, manusia.. Manusia.. 

Dimana? 
Dimana kita sekarang ini? 
Disurgakah? 
Atau dineraka? 
Katanya ini adalah surga, 
Tapi apa didalamnya, 
Neraka yang berkobar, 
Membakar buruh, 
Membakar petani, 
Membakar rakyat, 
Semua dilahap, 
Kecuali hanya orang yang beruang, 


Penulis: Taufik Arif Amirudin

Lentera Pergerakan



Kontributor gambar: Suratno

Kususun hati yang rapuh karena kebimbangan
Kutata berbagai asumsi pemikiran
Keras bukan main sebuah arti pergerakan
Yang katanya penuh harapan

Api kecil membakar sang lentera
Menyudutkan semangat bak perwira
Mengukuhkan jiwa kasatria
Menorehkan asa yang tak mampu lagi bersuara

Kini langkahku harus kutatih
Agar aku tak lagi beralih
Ku dekte satu persatu dengan gigih
Agar aku tak lagi berdalih

Ragaku kini telah menyatu dengan pergerakanku
Mundurku adalah penghianatanku
Tetap bertahan adalah solidaritasku
Salam Pergerakan wahai sahabatku

FILOSOFI LOGO PKD 2021 MAD



Logo Pelatihan Kader Dasar

BENTUK :
1. Masjid : Menandakan keimanan dan ketakwaan kader

2. Dua buku di bawah masjid : Melambangkan Kader yang berwawasan
- Buku kecil : menandakan MAPABA
- Buku Besar : menandakan PKD

3. Anak panah berjumlah 8 : Melambangkan jumlah jurusan yang ada di FTIK
Anak panah saling berhadapan : Melambangkan adanya dialektika antar kader FTIK

4. Perisai berwarna hijau : Melambangkan komitmen pada Aswaja an- Nahdliyah

WARNA :
1. Masjid berwarna orange : berarti kecerahan hati dengan iman dan takwa

2. Dua buku di bawah
- Buku kecil berwarna orange berarti tahap mengenal
- Buku besar berwarna biru berarti tahap mendalami

3. Anak panah berwarna biru berarti ketinggian dialektika antar kader

4. Perisai berwarna hijau berarti kesuburan dalam menjalankan komitmen pada Aswaja

Penulis: Sahabat Vivi Utami

Senin, 01 Maret 2021

SIAPA LAGI


sumber: twitter.com/silumanTai

Siapa lagi?


Sek waras ngalah,
Masih ingat akan pepatah itu?
Banyak orang yang salah persepsi,
Itu mempunyai arti tersendiri,
Ada makna yang harus kita dalami,
Dan pepatah itu tidak berlaku dalam segala hal,
Contoh nyata yang terjadi,
Banyak pejabat dan petinggi yang sakit,
Apakah harus dibiarkan?
Kenapa terus terusan dibiarkan?
Kapan sakitnya itu bisa sembuh?
Apakah ada obatnya?
Kalau kita sendiri yang tidak maju,
Terus siapa lagi?

Klaten, 20 Februari 2021
Oleh : Taufik Arif Amirudin.

Rabu, 24 Februari 2021

Selamat Harlah IPNU ke 67, Transformasi Pelajar Untuk Peradaban Bangsa




Rabu, 24 Februari 2021. Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), genap berusia 67 tahun. Harlah kali ini IPNU mengusung tema "Transformasi Pelajar Untuk Peradaban Bangsa". IPNU bertekad menjadi wadah yang mampu membawa pelajar ataupun santri bertransformasi guna mencapai peradaban Bangsa.

Hal tersebut juga tergambar dari logo yang menjadi icon pada harlah kali ini. Yang mana Gambar menyerupai orang mengangkat kedua tangan menunjukkan rasa semangat yang tetap menjaga keutuhan dan kesatuan bangsa Indonesia dengan berasaskan Pancasila.

Sementara itu, simbol refresh dalam logo itu juga menandai perwujudan dari transformasi dan kontinuitas pelajar dan santri IPNU dalam memberikan kontribusi untuk Indonesia dengan karya dan inovasi yang penuh kreativitas.

Adapun abstraksi kubah masjid yang terdapat dalam logo itu menjadi simbol pemuda dan santri yang tetap berpegang teguh pada pedoman dan nilai-nilai Islam.

Kami segenap keluarga besar Rayon Matori Abdul Djalil, Komisariat Djoko Tingkir, PMII FTIK Salatiga Mengucapkan selamat harlah yang ke 67 untuk IPNU di Kota Salatiga dan seluruh Indonesia.


PMII KOTA SALATIGA, KOMISARIAT DJOKO TINGKIR, RAYON MATORI ABDUL DJALIL (MAD) GELAR DOA BERSAMA BAGI KORBAN LAKA DI EXIT TOL BAWEN

Ahad (24/09/2023) pukul 13.00 Rayon Matori Abdul Djalil (MAD) menggelar doa bersama atas musibah yang menimpa korban pada Laka Exit Tol Bawe...