Salam Pergerkan

Selasa, 06 April 2021

Muktamar Pemikiran Dosen IKA PMII


gambar: ANTARANEWS.COM

IKA PMII menyelenggarakan Mukhtar Pemikiran Dosen,  “Blue Print Indonesia Emas” yang dilaksanakan di Universitas Islam Negeri (UIN) Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, Jawa Timur, Senin (5/4). Pehelatan ini di hadiri oleh dosen-dosen dari seluruh cabang IKA PMII se-Indonesia. Mereka adalah para pemikir, ahli dan guru besar. 

Hadir juga dalam kegiatan tersebut beberapa tokoh nasional diantaranya, K.H Akhmad Mukhowam (ketua umum IKA PMII) , Gus Jazil, Gus Abdul Halim Iskandar, Gus Muhaimin Iskandar, Ida Fauziah dan juga Dr. Sonny Harry B Harmadi (Ketua Umum Koalisi Kependudukan Indonesia/ Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satuan Tugas Penanganan COVID-19). Beberapa hal yang dibicarakan dalam Mukhtamar tersebut di antaranya adalah tantangan terkait “Tantangan Format Indonesia Emas Tahun 2045”.

Berdasarkan data geografi Sensus Penduduk Indonesia pada tahun 2020, mencapai 270,20 juta jiwa, dengan luas daratan Indonesia sebanyak 141 jiwa per KM², sedangkan selama 2010-2020, rata-rata pertumbuhan penduduk indonesia sebesar 1,25 persen. Jumlah Penduduk tercatat di Jawa Barat sebesar 48,27 juta orang, di susul Jawa Timur dan Jawa Tengah. Sementara,  jumlah penduduk terendah tercatat di Provinsi Kalimantan Utara sebesar 0, 70 juta orang, namun secara konsentrasi penduduk terbanyak masih di jawa. Dengan jumlah penduduk laki-laki sedikit lebih banyak. Sedangkan komposisi penduduk Indonesia 28% adalah generasi Z (lahir tahun 1997-2012), generasi milenial 25, 85% generasi milenial. Menurutnya, tahun 2020-2024 merupakan puncak bonus demografi. Dalam prespektif sejarah, memungkinkan indonesia bisa berjaya di tahun 2045 menurut siklus 7 abad, pada tahun 7 indonesia berjaya melalui Kerajaan Sriwijaya, abad 14 Indonesia berjaya dengan Majapahit dan harapan itu bisa saja terjadi di abad 21. Namun, yang menjadi catatan adalah tingkat minat sekolah di SMA dan Perguruan Tinggi masih rendah, menariknya adalah siswa dan mahasiswa berprestasi rata-rata adalah perempuan.

Bonus demografi akan berhasil apabila dapat di manfaatkan dengan mentranformasikan bonus demografi menjadi menjadi bonus kesejahteraan. Bonus demografi yang berhasil memiliki ciri-ciri:
  • Peningkatan jumlah Jumlah Tenaga Kerja Produktif
  • Penumpukan kekayaan Berlebih
  • Meningkatnya kualitas SDM yang baik
Jika melihat pada komposisi penduduk di Indonesia Pemimpin di Indonesia Emas adalah usia 0-19 Tahun. Maka pendidikan pandemi harus di desain sebaik mungkin karena pemimpin kita saat indonesia emas adalah harus orang yang terpelajar, bukan hanya yang pendidikan dan prestasi tinggi namun mereka yang mampu memanfaatkan knowledge mereka untuk lebih produktif dan kreatif. Nah, tantanganya adalah mereka ini termasuk dalam generasi Z, maka mereka adalah generasi yang terkena population preasure dan kompitisi yang tinggi. Sehingga mereka tidak punya waktu untuk bersosialisasi dengan yang lain. Mereka memang pintar, cerdas, kreatif, inovatif namun cenderung individual dan tidak memiliki karakter yang kuat. Siapa orang-orang yang memilili karakter di masa depan? tentu teman-teman pesantren memiliki peran yang sangat kuat di dalam membangun karakter yang kuat, sehat dan menyehatkan, berperadaban yang unggul yaitu nasionalisme yang menonjol di dukung dengan karakter budaya yang kuat. 

Semua itu akan sedikit terhambat jika pendidikan di Indonesia mengalami, 3 hal dibawah ini:
  • Potensi Penurunan Pendidikan Anak
  • Strategi Pendidikan Digital Dan Non Digital
  • Memastikan anak tidak putus sekolah 
(Dr. Sonny Harry B Harmadi, Ketua Umum Koalisi Kependudukan Indonesia/ Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satuan Tugas Penanganan COVID-19

Permasalahan-permasalahan tersebut rata-rata banyak di alami oleh anak yang tinggal di pedesaan utamanya daerah tertinggal dan terisolasi. Maka, pembangunan desa menjadi sangat penting, karena secarageografis menurut kementrian dalam negeri jumlah desa di Indonesia 74.961, sementara dari aspek kewilayahan 91% wilayah indonesia itu ada di desa, sementara berdasarkan hasil dari sensus penduduk di tahun 2020, 43% itu ada di desa, dari data tersebut dapat di perkirakan bahwa pembangunan desa berkontribusi sebesar 74% terhadap keberhasilan tujuan pembangunan nasional. Maka ada 3 yang harus menjadi fokus, untuk mewujudkan Indonesia Emas di tahun 2045:
  • Kualitas penduduk disektor pendidikan dan kesehatan
  • Keterbukaan lapangan pekerjaan yang produktif dengan mengembangkan keahlian tenaga kerja.
  • Program kerja samadengan perguruan tinggi dengan tri dharma di Perguruan Tinggi dan KEMENDESA PDTT dalam payung Merdeka Belajar untuk desa.
(Gus Abdul Halim Iskandar Menteri PDT Dan Transmigrasi

Hal yang serupa juga di sampaikan oleh Ibu Ida Fauziah (Menteri Tenaga Kerja). Menurutnya, Indonesia akaan maju di 2045 dengan catatan, peningkatan SDM, Infrastruktur memadai, serta karakter bangsa yang kuat. Pendidikan tinggi memiliki peran yang sangat besar sebagai kasta tertinggi dan puncak dari pendidikan harus mampu menghasilkan lulusan yang kompeten dalam dunia kerja serta mampu melakukan riset inovatif yang siap rilis, untuk mendorong pembangunan ekonomi. Dalam paparanya beliau juga mengatakan bahwa pada tahun 2024 merupakan puncak produktivitas generasi mahasiswa, maka masa depan Indonesia sangat di tentukan generasi hari ini. 

Ketua Umum IKA PMII K. H Drs. Akhmad Mukhowam yang juga merupakan wakil ketua MPR mengajak seluruh elemen untuk merumuskan Indonesia Emas versi NU, dalam artian NU punya grand desain sendiri  sehingga peristiwa orde baru tidak terulang, kiasanya tidak tertinggal di landasan saat pesawat lepas landas.

Dari pemikiran-pemikiran tersebut, maka PMII harus segera berbenah dengan berbagai keterbatasan dan kekuatan SDM yang ada. Tidak boleh hancur gara-gara, politik praktis dan politisasi ketika pemilihan Cabang ataupun Komisariat. Eskalasi perubahan PMII tidak boleh terfokus untuk proyeksi politik. Jika itu di lakukan maka secara struktural dari atas sampai bawah akan hancur, belum lagi realitas tentang permasalahan aktor legal-formal hanya sekedar menerima SK lalu di jadikan kredit politik. Maka dimana letak tradisi Ilmiah, tradisi paradigmatik, tradisi kultural. Tradisi-tradisi itu yang tidak boleh hilang, banyak fenomena- fenomena mahasiswa terpapar virus radikalisme, yang masuk kampus melalui LDK dan Organisasi-organisasi eksternal lainya yang merupakan dagangan atas nama globalisasi. Tapi kita patut bersyukur karena kita tergabung dalam keluarga besar Nahdlatul Ulama yang senantiasa selalu menjaga dan melestarikan tradisi.

Gerakan ekonomi bisa dihantamkan oleh rezim, gerakan politik dapat di putuskan tapi gerakan kultural merupakan realitas dari kesejarahan yang akan terus tumbuh dan ada. Pemikiran intelektual ialah pemikiran analitis inovatif yang berkembang atas realitas dimana dunia itu merupakan empiristik dari ruang kesadaran, kita boleh mimpi dalam satu ruangan secara sama tapi ketetapan menetapkan mimpi intelektual tidak sama dengan mimpi politisi. 

Sekali lagi, gerakan kultural merupakan realitas dari kesejarahan yang akan terus tumbuh dan ada. Salam pergerakan...

Sumber: TV Nahdlatul Ulama 
Penulis: Suratno 


Tidak ada komentar:

PMII KOTA SALATIGA, KOMISARIAT DJOKO TINGKIR, RAYON MATORI ABDUL DJALIL (MAD) GELAR DOA BERSAMA BAGI KORBAN LAKA DI EXIT TOL BAWEN

Ahad (24/09/2023) pukul 13.00 Rayon Matori Abdul Djalil (MAD) menggelar doa bersama atas musibah yang menimpa korban pada Laka Exit Tol Bawe...